PARAMETER TODAYS, Humbahas – Dewan Pengurus Daerah (DPD) I Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) menggelar rapat konsolidasi internal bersama DPD II Golkar Humbang Hasundutan (Humbahas) pengurus Rabu (3/11) di kantor DPD II Golkar setempat.
Rapat konsolidasi tersebut dipimpin wakil Ketua Organisasi DPD I Golkar Sumut H Syamsul Qomar.
Kosolidasi itu mempertanyakan DPD II Golkar Humbahas atas adanya surat mosi tidak percaya 5 pengurus Kecamatan (PK) beberapa waktu lalu terhadap kepemimpinan Harri Marbun selaku ketua DPD I Golkar setempat.
“Kita hadir di tempat ini sebagai tindaklanjut surat DPD I Golkar Propinsi Sumut untuk konsolidasi dan konsultasi terkait adanya surat mosi tidak percaya dari 5 PK terhadap ketua DPD Golkar Humbahas saudara Harri Marbun,”ujar H Syamsul Qomar mengawali rapat.
Katanya, surat mosi tidak percaya 5 PK itu di kirim tertanggal 29 Mei 2021 lalu ditandatangani Hasta Karya, AMPI, Kosgoro dan Badan Saksi.
“Alasan mosi tidak percaya diantaranya Ketua DPD Golkar Humbahas Harri Marbun dituding mengkampanyekan kotak kosong pada pilkada Humbahas 2020 lalu,” ujarnya saat membacakan isi surat mosi tidak percaya tersebut.
Kemudian dalam isi surat mosi itu, Harry Marbun dituding Tidak berdomisili di Humbahas serta tidak mendukung program Pemerintah.
Disisilain katanya, pihak DPD I Sumt juga menerima surat lain yang mendukung kepeminpinan Harry Marbun.
Surat dukungan itu lanjutnya berasal dari 10 PK dan dari 16 Pengurus harian DPD II Humbahas.
“Nah, atas dasar surat inilah kami langsung diperintahkan Ketua DPD I Partai Golkar Sumut, Drs H Musa Rajekshah untuk konsolidasi ini,”ucapnya.
Tudingan sebagaimana surat mosi tidak percaya itu pun langsung diklarifikasi para pengurus DPD II Partai Golkar Humbahas.
Klarifikasi pertama langsung disampaikan oleh Sekretaris DPD II Golkar setempat Parulian Simamora.
“Pak Syamsul, sebagai sekretaris kemi memang sudah mendengar isu ini, namun baru hari ini kami mengetahui secara gamblang isi surat mosi tidak percaya tersebut. Saya tidak pernah mendengar dan melihat Harri Marbun mendukung koko sebagaimana tudingan itu. Kemudian Dosmar dan Oloan juga tidak pernah meminta dukungan dari parti kita pada pilkada lalu,” tegas Parulian membantah isi tidingan surat mosi tidak percaya tetsebut.
Klarifikasi serupa juga datang dari 10 PK yang ada.
Bahkan menurut mereka, berapa waktu lalu ada sekelompok orang yang datang meminta tanda tangan para PK atas mosi itu dengan iming iming diberi uang Rp 20 juta.
“Kami pernah didatangi orang berisinial PM akan memberi uang Rp 20 juta kalau mau menandatangani mosi tidak percaya itu, namun kami tidak mau,” kata ketua PK Pollung diamini para PK yang lain.
Dalam konsolidasi tersebut, pengurur DPD II dan para PK meminta DPD I Golkar Sumut menegor keras orang yang ingin merebut kursi ketua DPD II Humbahas karena telah mengusim kenyamanan partai Golkar saat ini.
“Inilah pesan kami kepada bapak DPD I Sumut, demi keutuhan dan kejayaan Partai Golkar,”ujar S O Simamora selaku wakil ketua DPD II Golkar Humbahas.
Sementara itu, Ketua DPD II Golkar Humbahas Harri Marbun berharap agar dinamika partai Golkar yang ada saat ini disampaikan secara jelas.
Dia juga mengungkapkan bahwa dinamika ini timbul karena ada upaya upaya jahat yang menginginkan partai Golkar rusak.(tom nainggolan/gandali limbong)