PARAMETER TODAYS, Dairi – Nama Putera Dairi, Patar Manaek Hasiholan Situmorang, SH direspon positif oleh Masyarakat Dairi. Respon positif tersebut diungkapkan masyarakat Dairi yang berasal dari berbagai status sosial. Bahkan, menurut mereka Patar Situmorang, bukanlah seseorang yang memanfaatkan panggung tertentu untuk tujuan Politik pencitraan.
Demikian rangkuman pendapat warga masyarakat Dairi yang berhasil dihimpun Parameter Todays, ketika media ini mewawancarai sejumlah masyarakat Dairi sejak pekan lalu hingga hari ini, Senin 26/04 di Dairi.
Kepada PARAMETER TODAYS, Sabtu (24/4), Bancin Sinaga (43), warga Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi mengaku, senang dan mengapresiasi Putera Dairi, Patar Situmorang, SH. Alasan Bancin Sinaga, bahwa Patar Situmorang, SH adalah, sosok yang sederhana. Bahkan, kata Bancin Sinaga, yang sudah secara langsung bertatap muka dengan Patar Situmorang, SH, Dirinya tidak merasakan ada sekat. Karena, Patar sangat mudah akrab dan mudah menyesuaikan diri.

“Jujur ya pak. Saya baru kenal kemarin bapak Patar Situmorang. Ketika kami dari komunitas Abang becak dapat informasi tentang adanya, seorang Putera Dairi yang datang dari perantauan ingin membagikan bantuan sembako. Saya ingin sekali melihat orangnya. Lalu kami komunutas Abang Becak mendatangi tempat pembagian sembako tersebut,”ungkap Bancin Sinaga.
Benar saja kata Bancin melanjutkan penjelasannya. Sesampainya di lokasi. Dia dan rekan rekannya menyaksikan secara langsung. Patar Situmorang, SH yang dia maksud tampak sibuk bersama rekan rekan sesama Putera Dairi lainnya. Patar Situmorang, SH yang dilahirkan 42 lalu di Lae Pinang, Desa Bintang, Kec. Sidikalang, Dairi itu, sedang sibuk dan terlibat langsung melayani anggota Komunitas Abang Becak yang duluan tiba dilokasi pembagian sembako.
“Saya terharu dan sekaligus bercampur senang. Apalagi ketika melihat pak Patar yang sedang mengangkat beras seberat 10 kg dan memberikannya kepada kawan kami. Walaupun dalam waktu singkat bertemu. Saya dan teman2 lain melihat kondisi itu sangat terharu. Selain itu rasa senang di hati kami pun spontan saja terucap. Ketika pak Patar sendiri yang mengangkat berasnya ketika dibagikan kepada kami,”Tandas Bancin Sinaga.
Apresiasi, dan respon positif lainnya terhadap Patar Situmorang SH juga disampaikan ketua Lembaga Kebudayaan Pakpak, Umar Ujung. Sebagai salah seorang tokoh masyarakat Dairi, Umar Ujung mengaku senang dan terharu dengan sosok Patar Situmorang yang baru ia kenal itu. Pertemuan Umar Ujung dengan Patar Situmorang terjadi di kedai Mie Gomak, Jalan Nusantara, Sidikalang (di Depan Station Angkutan Raja Na Pogos).
“Saya kebetulan habis cukur rambut. Terus saya pas jalan hendak pulang ke rumah. Tapi, tepat di jalan Nusantara. Saya mendengar suara panggilan dari lae Amudi Purba (Wakil ketua Nasdem, DPC Dairi-red). Saya pun langsung menghampiri lae itu. Ternyata, sudah pada ngumpul di tukang mie gomak itu teman teman. Ada lae Eddys Sihombing, lae Amudi, Sihombing. Dan juga ada seorang yang belum saya kenal. Lalu diperkenalkan lae Amudi. Beliaulah ternyata pak Patar Situmorang,”ujar Umar Ujung sembari melanjutkan pengakuannya.
Menurut Umar, saat ini ada dua orang perantau dairi yang sedang berada di Dairi akhir akhir ini. Kedua orang tersebut lanjut Umar, Patar Situmorang SH dan Junimart Girsang (anggota DPR RI). Kedua orang tersebut kata Umar, sedang menjadi pembicaraan di Dairi. Namun menurut umar yang ketika dimintai Media ini pendapatnya terkait kedua orang tersebut, dirinya mengaku lebih respek dengan sosok Patar Situmorang dibanding Junimart Girsang.

“Saya baru itu bertemu dengan pak Patar. Namun, beliau terlihat sangat merakyat. Beliau langsung merangkul dan meminta saya untuk ikut menikmati mie gomak. Kemudian, beliau kembali mengundang saya untuk bergabung makan siang. Beliau sangat menghargai sesama. Lalu, ada rasa peduli terhadap sesama. Hal itu terbukti dari kegiatan bagi-bagi sembako yang dilakukan Pak Patar. Memang saya baru kenal. Tapi, mudah-mudahan saya tidak salah. Beliau pantas jadi parhobas (Pelayan) masyarakat,” jelas Ketua Lembaga Kebudayaan Pakpak.
Sedangkan Junimart menurutnya. Keberadaannya dalam aksi unjuk rasa warga 5 Desa dari dua kecamatan beberapa waktu lalu, mendapat reaksi pro dan kontra. Aksi pertama yang merubuhkan gerbang pintu masuk itu jadi berdampak negatif dimata warga. Karena, hal itu telah menjadi bagian dari tindakan yang anarkis. “Masyarakat Dairi adalah, masyarakat yang kuat dengan adat istiadat. Tindakan merusak yang dilakukan pengunjuk rasa yang belakangan kami tahu dapat dukungan dari pak Junimar Girsang, telah bertentangan dengan perilaku masyarakat Dairi,” tutur Umar Ujung.
Padahal, kata Umar Ujung. Sejatinya pak Junimart menasehati pengunjuk rasa. Minimal tidak terlibat dalam unjuk rasa. Selain itu lanjut Umar, Pak Junimart Girsang seharusnya memberikan masukan yang baik. Karena, pada saat ini sedang menjalani ibadah puasa. Mendukung aksi unjuk rasa. Apalagi seorang tokoh dan anggota DPR-RI. Sepatutnya, seorang tokoh yang datang dari pusat ke daerah dapat memberi contoh yang baik. “Ini malah terlibat aksi unjuk rasa dan tampil berorasi. Bulan ini kan bulan puasa. Masyarakat Dairi ini juga banyak jemaat yang beragama Islam. Apa hal itu tidak terlintas dipikiran pak Junimart? Saya sih kurang setuju dengan sosok beliau,” tambah Umar Ujung menjelaskan. (Bes/Baho/Ingot/Biro Dairi)
![]() | BalasTeruskan |