PARAMETER TODAYS, Jakarta – Pemprov DKI diminta untuk lebih mengoptimalkan pemasangan internet gratis atau Jakwifi di seluruh RW di Jakarta, sebab, masih sering terdengar keluhan masyarakat dimana jaringan Jakwifi belum tersedia di wilayahnya.
Demikian dikatakan oleh Dimaz Raditya, anggota Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta di ruang kerjanya, Senin (31/5/2021).
“Saat menggelar Sosialisasi Perda (Sosper) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, kita masih mendengar keluhan dari masyarakat belum ada internet gratis di wilayahnya,” ungkap anggota komisi C tersebut.
Makanya, lanjut Dimaz, disarankan kepada Pemprov DKI melalui Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfo) DKI melakukan penelusuran RW mana saja yang belum terpasang Jakwifi.
“Mengingat kebutuhan akan internet saat ini sudah kategori primer bukan sekunder lagi. Apalagi di tengah pandemi saat ini, para siswa sangat membutuhkannya,” tukas Dimaz.
Dimaz mengatakan bahwa akibat belum terpasangnya internet gratis di wilayahnya, warga kerap menggunakan dana Bansos untuk membeli kuota internet demi keperluan anaknya belajar secara daring.
“Warga akhirnya pakai dana Bansos buat beli kuota internet. Mau bagaimana lagi, mereka butuh untuk anaknya mengikuti pelajaran secara daring. Padahal dana Bansos seharusnya diperuntukkan untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Dimaz menambahkankan, selain menggencarkan pemasangan Jakwifi, kecepatan internet harus diperhatikan. Sebab, pemasangan Jakwifi di wilayah digunakan banyak siswa. Hal itu berdampak pelambatan internet saat digunakan untuk kebutuhan belajar mengajar.
Diketahui Pemprov DKI Jakarta memasang internet gratis melalui program Jakwifi di seluruh RW di provinsi DKI Jakarta, terutama di daerah kumuh dan padat penduduk.
Hal tersebut dilakukan guna menunjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilaksanakan selama masa pandemi Covid-19. (mur)