PARAMETER TODAYS, JAKARTA – Upaya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjajaki peluang membentuk koalisi partai politik memperjuangkan kepentingan Umat Islam pada Pemilu 2024 merupakan wacana positif di tengah situasi politik yang pragmatis, kata pengamat politik, Emrus Sihombing.
“Pascareformasi, relasi antarpartai politik cukup cair dan kerja sama yang terbentuk sering kali tidak terkait dengan kesamaan perjuangan ideologi, melainkan lebih dibentuk oleh kepentingan-kepentingan sesaat yang pragmatis,” kata dia, saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
“Oleh karena itu, saya berpendapat, kalau mereka buat koalisi itu sangat bagus, apalagi di dalamnya langsung dirumuskan bersama visi, misi, program, dan calon yang akan diusung dalam Pilkada maupun Pemilu. Jadi, ada satu ideologi yang memang diusung bersama,” kata dia.
Jika PKS dan PPP serius ingin membangun poros partai politik yang memperjuangkan kepentingan umat, Sihombing menyarankan sebaiknya ada langkah konkret yang secara terbuka ditunjukkan dua partai politik itu ke publik.
“Mereka seharusnya tidak lagi sekadar menjajaki. Tetapi, langsung menegaskan posisi, misalnya (langkah-langkah konkret itu) langsung diputuskan dalam waktu tempo tiga bulan,” kata pengajar di Universitas Pelita Harapan.
Namun, jika ternyata dua partai itu tidak segera menunjukkan langkah-langkah konkret ke publik, maka menurut Emrus, istilah koalisi tidak tepat diberikan kepada upaya PKS dan PPP membentuk poros partai umat.
“Koalisi itu ideologis, dan jangka panjang. Jika mereka mengatakan membangun koalisi itu hanya dalam rangka Pemilu 2024, maka itu hanya kerja sama politik biasa,” kata dia.
Dengan demikian, ia menyarankan PPP dan PKS agar tidak sekadar menjajaki peluang membentuk poros untuk kepentingan pemilu, tetapi untuk jangka panjang.
“Koalisi (itu) sebaiknya dalam rangka membangun Indonesia tanpa ada batas tahun. Luar biasa jika itu bisa dilakukan,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, bahwa Pengurus pusat PPP dan PKS pada pertemuan di Jakarta, Rabu (14/4), mengirim sinyal keduanya membuka diri kepada peluang membentuk koalisi yang memperjuangkan kepentingan umat pada Pemilu 2024.
Wacana membentuk koalisi partai politik yang memperjuangkan kepentingan Umat Islam muncul ke publik setelah Ketua Umum DPP PPP, Suharso Monoarfa, menemui Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, di Kantor DPP PKS, di Jalan TB Simatupang, Jakarta, Rabu. (Baho)