PARAMETER TODAYS, Balikpapan – Walau cuaca cukup mendung, bahkan gerimispun mulai menyapa. Tak menyurutkan jawara – jawara PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) untuk hadir mengikuti acara pembukaan PSHT Cup II, tepatnya Jum’at, Tanggal 19 November 2021 bertempat di Jln Wonorejo padepokan PSHT.
Keberadaan gedung tersebut sebagai perlambang kompaknya persaudaraan diantara mereka. Penataan gedung, fasilitas acara serta pernak – perniknya, walau masih pagi kelihatan sudah selesai.Tak lagi ada test – tus, cek sound, angkat meja, pasang ini pasang itu, sebagaimana tradisi acara di Negeri khatulistiwa selama ini, pokoknya all ready. Hal ini menandakan bahwa PSHT bukanlah padepokan pencak Silat kaleng – kaleng, atau ecek – ecek dalam bahasa Mandailingnya. PSHT sudah merupakan padepokan pencak silat profesional yang mendunia. Padepokan yang cukup diperhitungkan, disegani lawan maupun kawan. Kiprah mereka di tanah air sudah cukup sangat diakui. Untuk Balikpapan saja jumlah anggota mereka lebih dari 10.000 anggota, jumlah yang sungguh fantastis sekali. Sehingga mereka juga selalu dilirik para politikus – politikus. Bukan saja politikus, pemerintahpun sangat memperhitungkan keberadaan mereka. Jangan ditanya militansinya, khususnya untuk persaudaraan cukup setia sesuai dengan namanya. PSHT juga Sebagaimana selama ini di dunia nyata, mengalir bagai air. Berlalu bagai lebah yang tak pernah mengganggu, tapi jangan pernah diganggu, ke lobang semutpun dikejar.
Sebagai bangsa Indonesia patut bersyukur dan berbangga dengan adanya PSHT, yang merupakan warisan budaya leluhur yang telah mendunia. PSHT tumbuh dan berkembang sampai ke sudut – sudut kota dan desa, merambah, menjalar tanpa yang lain merasa terusik. Sungguh luar biasa konsep – konsep, serta petuah – petuah yang ditanamkan para pendiri PSHT. Patut diacungi jempol dan mendapat apresiasi dari masyarakat.
Ketika acara belum mulai, media ini mencoba menyambangi ketua panitia untuk menggali informasi.
“Acara PSHT cup.II dilaksanakan dalam rangka hari Pahlawan dan menyongsong Ulang tahun PSHT memasuki usia 1 abad tahun 2022. Dilaksanakan dari tgl, 19 – 21 November 2021, secara marathon. Menghadirkan jawara – jawara PSHT yang handal dan terlatih. Acara ini pencarian bibit untuk Balikpapan, untuk perwakilan provinsi, kalo lolos dikirim ke pusat Madiun,” tutur Bambang Irawan ketua panitia dengan ramah disela kesibukannya mengkoordinir acara.
Detik – detik menjelang acara dimulai, hujanpun semakin deras sejadi – jadinya, namun tak menyurutkan semangat undangan untuk hadir. Diantara yang hadir ada ketua DAD (Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur), juga ketua KOPPAD (Komando Pertahanan Adat Dayak).
Perwakilan Walikota Balikpapan dalam hal ini diwakili Kadis Dispora pariwisata. Kapolres, Kas Pendidikan yang juga ketua IPSI Balikpapan Muhaimin, Dandim, Danramil, LPM gng Samarinda, Kapolsek, Lurah, Rt, perwakilan FKPB kota Balikpapan, perwakilan pusat PSHT Wilayah Kaltim, pengurus jajaran PSHT Balikpapan. Sehingga menambah lengkap acara tersebut. Walau nampak cukup ramai gedung tersebut, ditengah guyuran hujan. Namun tak sedikitpun mengurangi hikmatnya acara.
Nampak hadir perwakilan – perwakilan dari 6 ranting kecamatan se kota Balikpapan. Mulai dari ranting Utara, Barat, Timur, Selatan, Kota, Tengah, ditambah Bapor Pertamina dan sekretariat UNIBA. Setiap ranting rata – rata membawa 20 – 30 anggota.
Acara yang dikemas cukup apik oleh panitia mengusung thema *Pahlawan insfirasiku sebagai penyemangat meningkatkan prestasi dan mempererat tali persaudaraan dalam menyongsong satu abad terate emas*
Merupakan thema cukup apik dan mengisfirasi sekali khususnya demi tetap mengentalkan persaudaraan PSHT.
Membina persaudaraan, merekatkan persaudaraan, menata padepokan dalam kurun waktu satu abad, harus diakui bukan hal yang mudah. Kalo tidak dibarengi niat yang bersih, hati yang tulus bisa amblas ditengah jalan. Seratus tahun bukanlah waktu yang singkat, melebih umur negeri ini. PSHT tetap berdiri kokoh menancapkan kakinya di bumi Nusantara bahkan dunia. Sebagaimana mottonya, *Selama matahari masih bersinar, selama bumi masih dihuni manusia, selama itu pula Persaudaraan Setia Hati Terate tetap kekal Abadi jaya selama – lamanya*
Sebelum acara dimulai penulis menyempatkan diri untuk bincang santai dengan ketua cabang PSHT Balikpapan Bambang Widiyanto ST. Pada kesempatan tersebut, penulis menanyakan harapannya atas diselenggarakannya acara tersebut. “Harapannya Untuk mencetak bibit – bibit atlit yang handal menuju PSHT Cup, dalam rangka mewakili kalimantan timur bulan desember pada PSHT Cup piala Gubernur se Kalimantan Timur. Pendanaan kita gotong royong, swadaya, partisipasi, dari keluarga kita PSHT. ” Ujarnya panjang lebar sambil mempersiapkan pakaiannya di samping gedung.
Diawali Pamter 003, ikatan wasit, diikuti 6 ranting dari 6 kecamatan se kota Balikpapan, juga Bapor pertamina di Balikpapan barat / pendidikan mahasiswa, serta komisariat Uniba perlahan memasuki tempat upacara pembukaan. Nampak beberapa Jawara seakan tak sabar lagi untuk menunjukkan kebolehannya.
Ditengah dinginnya cuaca, untuk menghangatkan suasana. Panitia sengaja menyuguhkan tarian pembuka. Tarian Enggang yang merupakan tarian asli Kalimantan bumi Borneo. Tarian dayak yang ditarikan gadis – gadis Cantik, murah senyum nan menawan. Membuat hadirin terpesona dan terpukau. Usai tarian yang cukup indah tersebut acarapun beranjak dimulai, yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Hymne Balikpapan serta Mars Setia Hati Terate tibalah saatnya pembacaan Mukaddimah oleh H.Sugito sebagai Wakil ketua Cabang yang juga merupakan Ketua FKPB ( Forum Komunikasi Paguyuban Balikpapan ), serta seorang pengusaha di kota Beriman Balikpapan. Dalam Mukaddimahnya beliau membacakan cukup semangat dan berapi – api, sehingga mengundang decak kagum hadirin.
Ternyata memang PSHT telah mendunia, telah berkembang pesat di manca Negara, mulai dari Malaysia, Philipine, Thailand, Thaiwan,Mesir bahkan Amerika serikat. Terbukti juga jawara PSHT mampu membuktikan jatidirinya dengan bertarung di MMA seperti Sumardi.
Dalam sambutannya pada pembukaan kejuaraan pencak silat PSHT tersebut. Ketua Cabang Bambang Widiyanto.ST menyampaikan,” Dilaksanakan dalam rangka hari Pahlawan, krida seni pencak Silat dengan thema ” Pahlawanku insfirasiku sebagai penyemangat meningkatkan prestasi dan mempererat tali persaudaraan dalam rangka menyongsong satu abad terate emas. Kejuaraan ini dibagi menjadi 3 kelas :
01. Kelas. Pra remaja putra – putri.
02. Remaja putra – putri.
03. Dewasa Putra – putri.
Diikuti oleh 123 atlit terdiri dari 74 putra, 49 putri . Ke depan akan melaksanakan parade pencak Silat Dari Sabang sampai Merauke selama 3 bulan. Harapan kami kepada seluruh anggota PSHT, jaga persaudaraan antar sesama serta tetap menjaga nama baik PSHT”.dengan panjang lebar.
Sementara itu perwakilan Walikota Balikpapan yang diwakili oleh Kadispora pariwisata menyampaikan dalam sambutannya.” Harapan kita PSHT tetap berusaha membentuk jiwa dan karakter yang mampu menjawab tantangan ke depan. Melahirkan petarung – petarung hebat bermental juara. Pencak Silat berasal dari budaya asli Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan. Kami juga mengajak PSHT tetap menjaga kondusivitas kota Balikpapan, serta selalu mendukung protokol kesehatan. Dan tetap exis membina pencak silat di kota tercinta Balikpapan” ujarnya seraya membuka Acara, ditandai pemukulan gong yang didampingi para Undangan. Pemukulan gong juga dilakukan ketua IPSI Muhaimin.
Dalam amanatnya ketua Dewan Cabang PSHT H.Samidjo. HW. Menyampaikan, ” Yang kalah jangan berkecil hati,yang menang jangan berbangga hati. Untuk wasit dan juri , laksanakanlah amanat yang telah dibacakan. Bagi peserta atau petarung berjiwalah ksatri dan taqwa kepada Allah subhanawataala tuhan yang maha esa.” yang disambut tepuk tangan sangat meriah dari hadirin.
Acara ceremonial pembukaan tersebut ditutup dengan pembacaan doa oleh Kang mas nur Ikhwan al Barzanji. Doa yang dilantunkan cukup syahdu membuat hening suasana seiring redanya hujan.
Usai pembacaan doa para undanganpun beranjak pamit satu persatu. Namun acara terus beralangsung termasuk penangpilan jawara – jawara cilik, muda sampai tua. Mulai dari jawara memakai alat dalam aksinya seperti parang, toya, stick.
Aksi jawara tua cukup menyedot perhatian penonton dan peserta, di usia yang telah mencapai 50 tahun ke atas masih piawai memperagakan beladiri warisan leluhur.
Ketika juga sang jurnalis bincang dengan salah seorang jawara PSHT, yang juga menjabat ketua.1.bidang organisasi Darto. Yang cukup piawai memainkan parang ketika sehingga memancing tepuk tangan hadirin. Beliau menambahkan,” Pembiayaan acara ini kita biayai sendiri, kita urunan, dana dari anggota, karena Jumlah anggota PSHT di kota Balikpapan lebih dari 10.000. Makanya kita bisa bangun gedung, bisa melaksanakan acara ini. Hal ini akibat dari persaudaraan dan keguyuban kita. Persyaratan anggota, pokoknya mendaftar, ikut pelatihan, untuk menjadi anggota itu harus berlatih dulu. Dari tingkatan polos, jagon, hijo, putih baru nanti disyahkan menjadi warga persaudaraan PSHT. Kegiatan selama ini ikut mendukung program pemerintah. Ulang tahun Balikpapan, kerja bakti, bakti sosial, bagi – bagi ta’ jil, zakat fitrah, dan banyak lagi.” pungkasnya dengan ramah. Beliaupun langsung menuju panggung tengah untuk memperagakan pencak Silat PSHT. Yang diiringi music reog Singo joyo jati yang tak asing lagi bagi masyarakat Balikpapan.
Acarapun terus berlanjut, termasuk penampilan dari gadis – gadis pemain reog singo joyo jati menambah riuhnya suasana, apalagi diselingi saweran dari hadirin. (Rahmad Lubis)