PARAMETER TODAYS, Surabaya – Sejumlah tenaga Outsourching, Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meradang dan resah dengan adanya pesan berantai lewat WA tentang pemberhentian pegawai yang memiliki NIK (Nomor Induk Keluarga) diluar Kota Surabaya.
Salah satu oknum PTT yang berdinas di wilayah barat kota surabaya kepada parametertodays.com, Senin (28/6) mengatakan, melalui pesan WA bahwa Pegawai GTT, PTT dan Outsourching yang memiliki NIK diluar Kota Surabaya akan diberhentikan atau kontraknya tidak akan diperpanjang.
Oknum PTT tersebut juga menunjukkan isi pesan WhatsApp yang kini beredar luas, yang bertuliskan,
“Kepada Yth Bpk Ibu KS.Hasil resumi rapat bersama BPK Kadispendik.Tadi pagi setelah Sepak bola di SDN Karah 1.
1.Akan ada pengangkatan Guru OS/GTT dgn syarat KK/KTP Surabaya.
2.Pada akhir bulan JUNI 2021, semua tenaga Kebersihan, keamanan, Admin dn Guru Mapel yg tdk ber KK/ KTP Surabaya akan diputus kontraknya.
3.Jika ada sekolah yg mengalami putus kontrak tenaga pd point 2, maka sementara sekolah diharapkan untuk mengatur sampai ada pengganti dari Pemkot.
4.Tetap melaksanakan protokoler kesehatan, sb Covid varian sdh masuk ke daerah.
Demikian info dari pertemuan td pagi.Terima ksh”.
Sementara itu, tenaga Outsorching dan GTT (namanya tidak mau disebutkan) mengajar disalah satu Sekolah di wilayah Selatan menyampaikan bahwa dirinya dan teman yang Non PNS sudah dipanggil Kepala Sekolah. Dan, katanya Kepala Sekolah menyampaikan untuk mempersiapkan diri terkait tidak diperpanjang lagi tenaga Outsouching, PTT dan GTT yang memiliki KK atau KTP diluar Surabaya.
Dengan mata berkaca-kaca serta wajah sedih GTT Sekolah Negeri ini berkata, sudah 30 tahun mengabdi, mulai dari upah Rp250.000, tetapi sekarang harus kandas hanya karena NIKnya diluar Surabaya.
“30 tahun saya mengabdi, dengan upah yang waktu itu masih Rp.250.000. Sekarang dengan upah yang bisa memenuhi keluarganya kini harus kandas dan berjuang kembali untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Semoga saja berita atau pesan yang menyedihkan ini tidak benar. Saya berharap Walikota Surabaya bapak Eri Cahyadi memiliki nurani, tidak sampai mengeluarkan kami yang sudah mengabdi dengan ikhlas dan tulus ini,“ ucap dengan suara memelas.
Terkait isu tersebut, hingga saat ini, parametertodays.com belum mendapatkan keterangan resmi baik dari pihak Kadispendik maupun Pemkot Surabaya. (Joko)